Olimpiade Meksiko, 20 Oktober 1968. Saat itu, satu per satu pelari maraton sudah mulai memasuki garis finish di dalam stadion sejak pukul 15.30 hingga upacara penutupan dilakukan pukul 18.50. Penonton mulai meninggalkan tribun, lampu luar stadion mulai dinyalakan, dan pintu-pintu mulai ditutup. Namun, pada pukul 19.00, ternyata ada satu pelari yang baru memasuki stadion, diiringi deru motor dan mobil serta sorot lampu yang meriah.
Pelari itu adalah John Stephen Akhwari asal Tanzania. Ia terpincang-pincang, kakinya berdarah, dan ada dua balutan di dekat lutut dan tulang keringnya. Akhirnya, dengan tertatih-tatih, sampai juga pelari berusia 26 tahun itu ke garis finish. Para ofisial dan penonton yang masih berada di stadion takjub dan memberikan apresiasi kepada pelari tersebut.
Orang-orang menyerbu dan menghujani pertanyaan bernada simpati,"Mengapa Anda tidak memutuskan berhenti dan mundur saja ketika mengetahui Anda cedera? Posisi Anda sudah tertinggal jauh dengan pelari terdepan!" Jawaban John S. Akhwari sangat mengejutkan,"My country did not send me to Mexico City to start the race. They sent me to finish it." (: